Kamis, 23 Agustus 2012
Ratu Elizabeth II, Sang Penguasa Inggris
Pasti tahu dong, Ratu Elizabeth II. Pemimpin kerajaan Inggris yang satu ini terkenal akan ketegasan dan senyumannya yang hangat. Namun, siapa sangka penguasa yang pada Juni 2012 merayakan 60 tahun penobatannya tersebut, awalnya nggak termasuk dalam kandidat penerus kerajaan?
Elizabeth II sebenarnya ada di urutan ketiga untuk mendapatkan tahta penguasa Inggris dari garis keturunan Raja George V. Putera mahkota saat itu adalah pamannya sendiri Prince of Wales, Edward. Setelah George V mangkat, pamannya pun segera dinobatkan menjadi Raja Britania Raya. Namun, pada tahun 1936, pamannya mengundurkan diri dari kursi kekuasaan karena adanya konflik internal. Ini membuat ayah Elizabeth, Pangeran Albert Prince of York (Raja George VI) diangkat menjadi raja. Sejak saat itu, Elizabeth menjadi calon pemimpin Kerajaan Inggris berikutnya.
Perempuan bernama kecil Elizabeth Alexandra Mary ini memulai penampilan publiknya ketika berusia 16 tahun. Saat mendekati ulang tahun ke-18, perempuan kelahiran 21 April 1926 menjadi salah satu Counsellors of State dalam acara yang tidak bisa dihadiri ayahnya. Ini juga menandakan adanya perubahan hukum yang berlaku di Kerajaan Inggris. Pada Februari 1945, Elizabeth bergabung dalam Women's Auxiliary Territorial Service. Di sana, ia belajar sebagai pengendara dan mekanik kendaraan militer.
Kesehatan Raja George VI semakin menurun pada tahun 1951. Hal ini mengharuskan Elizabeth menggantikan tugas-tugas kenegaraan ayahnya tersebut. Pada tanggal 6 Februari 1952, George VI pun wafat. Ia pun dinobatkan menjadi penguasa Inggris setahun setelahnya. Upacara bersejarah itu diadakan di Westminster Abbey. 2 Juni 1953. Ini merupakan penobatan ratu pertama yang direkam oleh sejumlah stasiun televisi. Ia pun memilih nama Elizabeth sebagai tanda penghormatan terhadap leluhurnya.
Ratu Elizabeth II saat ini menembus rekor penguasa Inggris terlama kedua setelah Ratu Victoria yang berkuasa selama 63 tahun. Selama masa pemerintahannya, Inggris sempat mengalami perubahan politik, budaya, sosial, dan ekonomi. Ia juga sempat mengalami masa-masa Britania Raya dilanda krisis ekonomi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar